Membicarakan budaya memanglah tidak akan pernah ada habisnya, apalagi di Maluku. Berbagai kesenian muncul di provinsi ini dengan mengangkat nilai lokal yang ada di dalamnya. Salah satu yang menarik dari keseniannya adalah alat musik. Alat musik tradisional Maluku ini memiliki ciri khas yang membuatnya otentik dan berbeda dari yang lainnya.
Jika kamu sering memperhatikan dalam berbagai berita Maluku, pastinya banyak yang mengulas tentang alat musik tradisional Maluku ini. Berbagai acara menggunakan alat musik daerah tradisional ini sebagai simbol budaya Maluku yang memiliki nilai tinggi. Keberadaan alat musik tradisional yang masih dilestarikan ini menjadi simbol bahwa budaya di Maluku masih dijunjung tinggi.
Alat musik tradisional Maluku ini menjadi salah satu bukti atas luhurnya nilai budaya yang masih dihargai hingga saat ini. Misalnya dalam berita Ambon yang memberitakan tentang upacara penyambutan tamu, mereka masih menggunakan berbagai alat musik tradisional ini sebagai media lagunya. Berbagai alat musik ini juga sudah tampil dalam berbagai gelaran pentas kelas nasional dan internasional lho. Apa saja alat musik tradisional Maluku yang memiliki kekhasan ini?
4 Alat Musik Tradisional Maluku yang Khas
Arababu si Alat Musik Gesek

Salah satu alat musik yang khas dari Maluku adalah Arababu. Alat musik tradisional ini berbentuk mirip rebab dan dimainkan dengan cara digesek. Jika silihat sekilas, memang bentuknya sangat mirip dengan Rebab yang berasal dari Jawa Barat. Tetapi, yang membedakannya adalah bentuknya lebih sederhana dan juga lebih kecil.
Jika rebab mempunyai 2 senar untuk dimainkan, maka alat musik ini justru hanya mempunyai satu senar saja. Maka dengan jumlah senar ini, membuatnya menjadi alat musik melodis. Biasanya alat ini memiliki pegangan yang berbahan baku dari bambu dan dilengkapi dengan tabung resonansi. Yang mejadikan unik adalah tabung resonansinya terbuat dari bathok kelapa.
Alat musik tradisional Maluku ini sangat unik bukan? Meski bentuknya unik, suara yang dihasilkan juga sangat merdu sama seperti rebab. Penggunaan alat ini biasanya akan dimainkan bersama-sama dengan berbagai alat musik lainnya sehingga menghasilkan keharmonisan suara yang indah.
Jukulele dari Kulit Hewan

Bagaimana jika alat musik tradisional dari Maluku ini terbuat dari kulit hewan? Wah unik sekali bukan? Alat music ini sekilas memiliki nama mirip dengan ukulele yang populer, tapi keduanya berbeda. Jukulele ini berasal dari kayu dan kulit hewan yang disusun dengan menggunakan 4 dawai. Keempat dawai ini menghasilkan nada 1, 3, 5, dan 6.
Alat ini pastinya sangat unik bukan? Biasanya dimainkan dengan berbagai alat musik lainnya saat acara hawaian atau keroncong. Saat ini, jukulele sudah dimodifikasi sehingga memiliki variasi yang lebih unik, misalnya menggunakan tempurung kelapa.
Tahuri, Terompet dari Kerang yang Unik

Alat musik tradisional Maluku selanjutnya adalah Tahuri. Alat ini merupakan jenis alat musik tiup. Yang menjadikannya unik adalah bahan baku yang digunakan untuk membuat Tahuri. Alat ini menggunakan kerang sebagai medianya. Maka banyak yang menyebutnya sebagai terompet kerang. Wah unik sekali bukan alat musik satu ini?
Jenis kerang yang biasanya dipakai dalam pembuatan alat musik ini adalah triton. Triton merupakan keluarga kerang-kerangan yang mempunyai kulit cangkang sangat kuat dan bagus. Sehingga cangkang ini tidak akan mudah pecah walau dimodifikasi menjadi alat musik yang unik. Biasanya, cangkang kerang ini akan dibei lubang untuk menghembuskan udara, nah di sinilah yang disebut dengan bunyi monofon. Tak ada yang berbeda dengan terompet pada biasanya, cara memainkannya ditiup seperti biasa. Mudah bukan?
Dulu, alat musik Tahuri ini digunakan sebagai media komunikasi. Misalnya untuk memberitahukan adanya bencana, mengumpulkan orang banyak, upacara adat, informasi kematian, hingga upacara pemanggilan roh leluhur. Seiring berkembangnya waktu, alat ini dijadikan sebagai alat musik yang multifungsi. Penggunaan alat musik tradisional ini akan dimainkan bersamaan dengan alat yang lain, misalnya adalah angklung.
Suling Melintang atau Floit

Salah satu alat musik tradisional selanjutnya adalah floit atau suling melintang. Alat ini sangat unik karena bentuknya yang sangat sederhana. Biasanya dibuat dari sepotong bambu yang diberikan penyekat di salah satu bagian ujungnya. Sedangkan ujung lainnya akan ditambahkan lubang sebagai tempat untuk meniup udara.
Alat ini sering juga disebut dengan istilah suling melintang karena bentuknya yang melintang. Cara penggunaannya tentu saja mudah, yaitu dengan meniupnya seperti suling pada umumnya. Penggunaan alat musik ini biasanya dilakukan sebagai media untuk mengiring tari tradisional. Meski demikian, alat ini sekarang sudah banyak dimainkan dengan berbagai alat musik modern lho.
Untuk menghasilkan nada yang indah, biasanya floit akan dimainkan secara massal. Jumlah orang yang memainkannya bisa lebih dari 30 orang dan membentuk irama yang indah dan harmonis. Nantinya, mereka akan memainkannya berwujud akord suara 1, 2, 3, dan 4. Juga mengeluarkan 3 jenis suara, yaitu sopran, bass, tenor, dan alto. Menarik bukan?